Laporan Perjalanan - Timur Ke Barat

Posted on 10/January/2012

Fionna berjalan-jalan ke Bhutan bersama Druk Asia pada bulan November 2011. Ia menghabiskan 23 hari di Bhutan dan dipandu oleh Chenco Bull. Chenco adalah pemandu yang bekerja untuk Druk Asia.

21 Mei 2011


Pergi ke Bhutan merupakan kunjungan sekali seumur hidup dan perjalanan kita merupakan sebuah kunjungan yang penuh dengan kejutan. Kunjungan ini jauh di atas perkiraan dan harapan kita. Bhutan adalah tempat menakjubkan dengan pemandangannya yang belum dikenal orang banyak, dan juga orang-orangnya yang menakjubkan. Menurut saya, orang-orang Bhutan menyukai SingDollar, semua orang menyukainya karena mereka tidak membawa nilai nominal. Saya mencoba mencari kesalahan dari ketulusan dan kejujurannya, tetapi saya tidak dapat menemukannya.

Kita menghabiskan 13 hari di tanah kerajaan ini dan menjelajah ke Bhutan Barat, Tengah, dan Timur. Pemandu kami mengatakan bahwa kita adalah dua orang Singapur pertama dari Druk Asia yang menuju Bhutan Timur. Ketika saya mengunjungi sebuah negara, saya ingin mengunjungi orang-orangnya, belajar tradisinya, dan mencoba masakan dan makanan mereka. Kotanya enak dilihat mata begitu juga dengan beberapa tempat yang diabadikan, tetapi daerah pinggiran adalah perasaan nyata dari negara ini dan juga orang-orangnya. Saya mengamati kehidupan orang-orang Bhutan, tempat tinggalnya, kebudayaan dan warisan, mengingatkan saya tentang kehidupan orang-orang di sisi dunia lain, yang mencari kekayaan material, telah dilupakan. 


Di Thimpu, saya melihat seorang Bhutan mudah yang mencoba mengadopsi gaya barat dengan menggunakann barang-barang mahal seperti alat elektronik dan pakaian bermerek. Kita mengunjungi shopping mall yang baru saja dibuka bernama Shearee Square Shopping Mall dimana toko-toko memamerkan pakaian bermerek yang diimport. Saya berbicara dengan seorang Bhutan muda ni Clock Tower tempat dimana anak-anak muda berkumpul, mendapatkan pengetahuan tentang orang-orang seperti ini di Bhutan. Terdapat beberapa laki-laki juga, untuk beberapa lagu dan tarian yang membutuhkan pasangan untuk bersama-sama ketika membuat pernyataan tentang cinta. Paling tidak saya bisa menebak tentang mereka. Ini adalah karaoke ala Bhutan.

Dibandingkan dengan Thimpu, orang-orang di Bhutan tengah dan timur lebih miskin dalam hal material. Masih tidak terdapat listrik di beberapa tempat. Banyak keluarga yang tinggal di bawah garis kemiskinan, oleh karena itu tidak memiliki pendidikan dan perawatan kesehatan yang berkualitas. Hidup itu mudah - mereka mendaptkan kehidupannya dari lahannya, makan apa yang mereka hasilkan sendiri dan membuat lagu dan tarian untuk hiburan. Ironisnya, Bhutan merupakan sebuah negara dimana negara-negara lain yang lebih kaya seperti Singapur merasa negaranya kekurangan akan hal-hal seperti itu. Kita menikmati waktu yang seru karena pemandu kami yang begitu baik, Chenco, yang merupakan anak jalanan yang cerdas. Supir kami Nidup yang saya panggil bos merupakan seseorang yang pemalu dan lebih baik disebut sebagai orang dengan tiga kata. Selama 13 hari, ia hanya mengatakan tiga kata kepada saya “iya”, “tidak”, “OK” dan tiga kata kepada suami saya “Bapak”, “yak”, “gambar”.

Mereka berusaha semaksimal mungkin di luar pekerjaannya dengan sangat teliti untuk memastikan segalanya dekat dengan kesempurnaan. Keprofesionalan dan ketelitian mereka sampai ke hal terkecil sekalipun sangat terpuji. Kita akan menjelaskan secara spesial suatu insiden yang mengharukan dan juga menyedihkan kami.

Di Ogyen Choling, mobil kita tidak bisa berjalan karena kedinginan. Ketika kita berhasil menyalakan mobil tersebut, kita sudah 3 jam terlambat. Untuk menghindari kejadian yang sama di Gangtey yang lebih dingin, Chenco dan Nidup mengatur untuk bergantian bangun di malam hari setiap dua jam untuk menyalakan kendaraan. Kita menolak pengaturan tersebut karena ini akan membuat mereka kekurangan istirahat, terlebih Nidup yang perlu tidur nenyak sebelum menyetir untuk perjalanan panjang. Tetapi Chenco meyakinkan saya agar mereka melakukannya karena dia bisa tidur di mobil di kemudian hari. Dia melakukannya...

Pada hari pertama kita berkemah di ketinggian 3.000 meter, di bawah kuil Jili Dzong yang terisolasi. Keesokan paginya, seorang perempuan ladang mempersilakan kami masuk ke mobil dimana saya menemukan Nidup sedang tertidur di kursi belakang dengan mesin yang masih menyala. (ia telah tidur untuk tiga jam). Saya mengetuk jendela, dia terbangun dan memberikan saya senyuman yang lebar (lihat gambar). Senyuman ini akan teringat dalam ingatan saya sepanjang saya hidup. Jelasnya, dia tidak mengetahui bahwa karbon dioksida dapat membunuhnya. Ketika kita sampai di Gundung Dochula, udaranya lebih dingin daripada Gangtey. Nidup sekali lagi khawatir bahwa mobilnya tidak dapat menyala dan kita akan kehilangan waktu yang tepat untuk perjalanan, dan sampai di Thimpu terlambat dan tidak memiliki waktu untuk mengunjungi pasar akhir pekan. Kali ini, saya “mengancam” untuk menyita kunci mobil dan memberitahu dia untuk tinggal di dalam dan membiarkan mobil tersebut mati. 


Mobil tersebut ternyata benar-benar mati dan diluar dari panggilan dari kami yang berulang kali memaksa mereka masuk, mereka berdua bersikeras untuk menyalakan mesin mobil di udara dingin yang beku dan hujan supaya kita bisa pergi pada pukul 11 pagi dan mendapatkan kesempatan untuk menikmati pasar akhir pekan. Untuk memberi perbandingan seperti apa dinginnya saat itu - Chenco adalah seorang besar dengan 90 kg dan saya harus melelehkan dia selama 15 menit dengan menggulingkannya seperti kebab mendekati tungku api karena dia basah dan dia menggigil.

Saya meninggalkan Bhutan dalam pencarian jawaban dari Kebahagiaan Nasional dan saya pulang tanpa jawaban. Apakah orang-orang Bhutan benar-benar merasa bahagia? Kesimpulannya adalah, index kebahagiaan nasional sulit untuk diukur. Itu termasuk aspek kualitatif dan spiritual dan juga material yang mereka dapatkan dari sebuah negara, dalam tingkat pribadi dan kebersamaan. Bersamaan dengan tingkat uang dan fasilitas yang mereka miliki. Saya rasa tidak akan ada jawaban pasti karena kebahagiaan memberikan arti yang berbeda-beda terhadap orang yang berbeda. Untuk beberapa orang, itu merupakan kekayaan material, tetapi untuk orang lainnya mungkin itu merupakan kebebasan dan untuk yang lainnya merupakan sebuah pemikiran. Penduduk senior berdoa di seputar kuil dan memutar roda doa dengan teguhnya. Mereka, menurut saya, adalah orang-orang yang paling bahagia di dunia.

Walaupun banyak orang yang menikmati kunjungannya ke Uma Paro, hotel berbintang enam buat saya adalah dua hari tinggal di ladang. Di Ogyen Choling, kami berempat (Chenco dan Nidup) tidur di tempat yang sama yang bau dengan kotoran sapi. Tidak ada terima kasih untuk Chenco yang membawanya ke dalam rumah. Di Gangtey, kita tinggal di dapur dengan anak kucing. Dia naik ke atas selimut kami dan bertengger di dada suami saya (sarang macan) untuk kehangatan. Ini adalah kebahagiaan menurut versi kami.

Bhutan adalah masyarakat abad pertengahan tetapi sekarang sudah mulai berubah. Internet telah mengubah dunia. Anak-anak di Bhutan sekarang telah memiliki akses ke internet dan ketika mereka melihat apa yang tersedia di barat, mereka menginginkannya. Saya hanya dapat berharap bahwa generasi selanjutnya dari anak-anak Bhutan sadar bahwa negaranya memiliki nilai yang berharga dan mereka harus belajar untuk menggabungkan tradisi mereka yang kuat dengan kebudayaan barat dengan seimbang. 


Unik di Bhutan Saya membuat daftar mengenai keahlian orang-orang Bhutan yang telah saya amati dan saya pelajari sejak saya berangkat bersama Druk Air.

Phallus Saya yakin tidak ada pesawat di dunia yang menawarkan majalan dalam pesawat yang ketika Anda buka tanpa merasa bersalah, Anda akan menemukan gambar organ laki-laki setengah halaman yang disebut dengan istilah ‘petir kebijaksanaan’. ‘petir’ juga digambar di rumah-rumah di negara tersebut dalam bentuk dan ukuran yang berbeda untuk melindungi rumah tersebut dari jiwa yang buruk. 



Druk Gyalpo - Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck - Raja mereka adalah satu-satunya raja di dunia yang memiliki potongan rambut seperti Elvis Presley. Saya diberitahu oleh pemandu saya ketika melihat-lihat foto-foto tentang raja di museum dan satu pemandu dari kelompok lain memberitahu saya bahwa raja mereka adalah penggemar Elvis.

Suatu pagi saya menghela napas setelah saya melihat jejak cakar, besar dan jelas di lumpur hanya beberapa meter dari tenda saya. Saya yakin jejak tersebut tidak ada disana ketika saya membuat tenda malam sebelumnya. Apakah itu macan? Atau leopard?

Bhutan melarang turis masuk keluar sebebasnya dan negara terakhir di dunia yang membuat maskapai penerbangan dan pelayanan TV. Sampai 1999 ini satu-satunya negara di dunia yang tidak terhubung ke internet.

Thimpu adalah satu-satunya ibukota di dunia yang tidak dilayani oleh bandara dan tidak memiliki lampu lalu lintas. Hanya polisi yang mengendarai lalu lintas di setiap perempatan, seperti Singapur pada tahun 50an. Saya mengetahui bahwa Thimpu sempat memiliki lampu lalu lintas tetapi masyarakat protes karena jelek, sehingga dewan lokal menghilangkannya dan mengabadikan di stupa sebelum mereka beroperasi - membuat satu0-satunya negara di dunia yang mengabadikan lampu lalu lintas di dalam candi. Lebih dikenal dengan sebutan tanah Naga Petir, dan akhir-akhir ini dikenal dengan sebutan tanah dari kebahagiaan nasional, ini merupakan negara dimana banyak orang yang belum pernah mendengar. 



Nama Pribadi - negara satu-satunya yang saya ketahui dimana nama dapat digunakan untuk jenis kelamin apapun. Kecuali untuk keturunan raja, nama-nama orang Bhutan tidak diikuti dengan nama keluarga. Melainkan, dua nama tradisional dipilih ketika lahir oleh lama lokal. Jangan kaget jika Anda menemukan Sonam ounten di Bhutan sebagai perempuan.

Tidak ada keraguan tentang tempat wisata di Bhutan. Jiwa Buddha di Bhutan begitu menakjubkan, dengan kuil yang tidak terhitung dan bendera doa yang berwarna-warni berkibar ditiup angin sepoi.

Bahasa - bahasa resminya adalah Dzongkha. Singapur memiliki “Singlish” dan Bhutan memiliki “Dzonglish” yang merupakan gabungan dar Dzongkha dan Inggris. Di Thimpu, saya mendengar pemandu berbicara dengan pemandu lainnya menggunakan “Dzonglish”.

Pemandu A: Where are you going, la?
Pemandu B: To Paro, la. (beberapa Dzongkha..) I’ll be back to Thimphu tonight. We can have dinner, la. 


Pemandu A: (beberapa Dzongkha...) okay, okay, la... 




Orang-orang Bhutan menambahkan la? di setiap kalimat untuk menunjukkan penghargaan. Selain Dzongkha, terdapat kurang lebih 18 bahasa lokal lainnya. Di pemukiman Tang tempat kita menginap, Chenco tidak dapat berkomunikasi dengan keluarga lokal. Untungnya, Nidup dapat berbicara bahasa mereka. 


Tanah dan properti - Bhutan merupakan masyarakat yang dipimpin oleh perempuan. Rumah dan tanah dimiliki oleh perempuan dan diturunkan ke anak perempuan. Anak laki-laki meninggalkan rumah dan tinggal bersama dengan keluarga istriya. Tanah dibagi rata untuk anak perempuan jadi kepemilikan tanah bisa saja asngat kecil.

Anjing Hitam - terdapat lebih banyak anjing hitam di Bhutan daripada di lain tempat yang pernah saya lihat. Saya rasa hanya anjing Bhutan yang dapat mempertahankan kebiasaannya. Mereka tidur di siang hari, benar-benar tidak sadar akan daerah sekitarnya dan mereka bangun di malam hari. Jadi, jangan protes ke hotel jika Anda mendengar suara anjing menggonggong di malam hari. 


Marijuana - satu kali saya mendengar babi Bhutan bisa terbang. (Saya tidak mengetahui apa artinya). Iya, ini karena Bhutan merupakan suatu negara dimana marijuana dapat tumbuh dengan bebas dan legal dan biasanya diberikan kepada babi sebagai makanan pembuka- sampai babi tersebut merasa mabuk?

Anak-anak Asing - Ini satu-satunya liburan dimana saya melihat turis tidak membawa anak-anaknya dan mengizinkan mereka untuk lari-lari di restaurant.

MERENCANAKAN PERJALANAN KE BHUTAN SELAMA FESTIVAL?

Pada musim perjalanan yang populer seperti selama waktu festival, tiket penerbangan cenderung sepenuhnya dipesan 5 bulan sebelumnya. Karena kuris penerbangan yang tersediai terbatas, kami sarankan Anda untuk memesan tiket Anda sedini mungkin. Anda dapat memesan tiket Anda secara gratis dan merencanakan perjalanan Anda ke Bhutan bersama kami.